Kamis, 27 Oktober 2011

OSI 7 Layer


OSI 7 Layer
        OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection. OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
        Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya "error" selama proses transfer data berlangsung.
        Model Layer OSI dibagi dalam dua group: "upper layer" dan "lower layer". "Upper layer" fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada "lower layer". Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/"hardware" yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan "modularity" (dapat dibongkar pasang).

Modularity
        "Modularity" mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras "hardware" dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
 

Model OSI terdiri dari 7 layer :
• Application
• Presentation
• Session
• Transport
• Network
• Data Link
• Physical

Model  OSI
        Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

        Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak  yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. 

Application Layer : Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya
Presentation Layer : Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
 
Session Layer : Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut "session".
Transport Layer : Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika "end-to-end“ antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Network Layer : Bertanggung jawab menentukanalamat jaringan, menentukan rute yang harus diambilselama perjalanan, dan menjaga antrian trafik dijaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. 

Data Link Layer : Menyediakan link untuk data,memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan "hardware" kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. 

Phisical Layer : Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Enkapsulasi Data
 

Agar hal ini dapat berjalan lancar, paket harus :
1. Harus mempunyai alamat tujuan dan nomor pengiriman yang jelas.
2. Disortir/diseleksi dengan paket lain yang dikirim ke kota B
3. Ditempatkan di truk untuk dibawa ke pesawat khusus yang membawa paket ke kota B
4. Sampai di tujuan, kota B, paket diambil dan disortir dari paket lain dan dimasukkan ke dalam truk.
5. Truk mengantarkan paket ke alamat tujuan di Kota B.
       
        Sepanjang perjalanan, alamat tujuanlah yang dijadikan referensi, walaupun informasilain ikut ditambahkan, seperti nomor pengiriman dan nomor keberangkatan untuk menggunakan truk dan pesawat yang tersedia. Penambahan informasi ini tidak merubah isi paket atau alamat tujuan, hanya sebagai penunjuk jalan (routing information) yang dibutuhkan. Oleh karena itu, analogi ini menunjukkan model OSI adalah "modular", mengijinkan modifikasi atau penggantian tiap layer tanpa mempengaruhi keseluruhan data.

Langkah I :
Ketika anda mengirim sebuah email, informasi pesan dikonversi ke data dalam tiga layer teratas (Application, Presentation, Session) dan kemudian melewati layer Transport.

Langkah II :
Pada Layer Transport, informasi protokol ditempelkan di data sebagai "header". Meyakinkan bahwa komputer penerima akan dapat berkomunikasi. Data dan "header“ dipaketkan menjadi segmen.

Langkah III :
Segmen ditransfer ke layer Network dimana penambahan "header" berisi informasi alamat asal dan tujuan. Segmen dan "header“ dipaketkan menjadi sebuah paket dan ditransfer ke layer Data Link.

Langkah 4 :
Pada Layer Data Link, sebuah "header“ dan "trailer“ ditempelkan sebagai informasi tambahan dan dipaketkan menjadi sebuah frame. Frame menyediakan informasi yang dapat menghubungkan terminal dari jaringan satu ke jaringan lain.

Langkah 5 :
Frame dikonversi ke deretan 0 dan 1 (bit) untuk transmisi melalui media jaringan pada layer Physical.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar